Pertanda

Malam ini saya tiba-tiba saja ingin berbagi sebuah cerita yang membuat saya selalu tersenyum-senyum sendiri kalau mengingatnya. Hmmm...

Berbagi

Aku        : “menyenangkan ya jika bisa berbagi”
Kamu    : “mengapa?”         
Aku        : “bahagia itu baru terasa jika dinikmati bersama”
Kamu    : “dan kesedihan pun akan selalu indah jika kita bersyukur, dan itu ajaib”
Aku        : “dan keajaiban itu adalah kamu, itu yang selalu kusyukuri”

Dunia Jempol

Menemukan kembali kamu di tumpukan buku-buku otakku yang sudah tertutupi jutaan ingatan tentang bukan kamu. Mendapati kamu masih sama seperti yang dulu-dulu dan kita telah terhubung tanpa kabel, hanya udara dan waktu.

Jejak Pemikiran Foucault tentang Relasi Kekuasaan dan Pengetahuan

Michael Foucault adalah seorang filsuf berkebangsaan Prancis, ia menjadi salah satu pemikir yang cukup berpengaruh pada era post-moderni. Pemikiran yang sampai saat ini masih cukup hangat diperdebatkan adalah Genealogi, dimana ia mengungkapkan bahwa makna dan objek fisik tidak saling berkaitan. Saya akan mencoba berbagi tentang salah satu konsep dan pikiran Foucault yang berhubungan dengan pengetahuan dan kekuasaan. Semoga bermanfaat sebagai referensi :)

Semangat Pemberdayaan dalam Lingkaran Adiksi

Apa yang ada dalam benak kita ketika mendengar kata ‘adiksi’? tidak banyak yang memahami apa itu adiksi sebenarnya. Secara teori, adiksi dapat dianalogikan sebagai penyakit otak. Adiksi dapat berarti ketergantungan terhadap sesuatu.
Profil GAPURA edisi ini menampilkan seorang pekerja sosial yang telah sekian tahun bergelut dalam dunia napza (narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) atau lebih populer dengan sebutan narkoba. Rudhy Wedhasmara, yang lebih dikenal dengan panggilan Rudhy Sinyo, atau Sinyo adalah seorang mantan pecandu napza yang kini telah aktif dalam pergerakan sosial yang lebih dikhususkan pada pemberdayaan para pecandu (korban) napza. Dilatar belakangi kebutuhan sekaligus hak pecandu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang tidak diskriminatif. Bersama-sama dengan beberapa teman yang memiliki sejarah yang sama sebagai pecandu, Sinyo mendirikan sebuah lembaga bernama ORBIT yang memiliki homebase di Jalan Bratang Binangun 5C No 54 Surabaya.

Kekuatan Bercerita dan Pendidikan dalam Era web 2.0

Ketika berbicara tentang pendidikan, secara otomatis otak kita akan mengarah kepada pendidikan formal yang ada saat ini. Setiap orang tua pasti menginginkan setiap buah hatinya memiliki kemampuan intelektualitas yang baik. Tidak sedikit dari mereka yang mengeluarkan biaya besar demi mendapatkan pendidikan yang berkualitas bagus. Semahal itukah pendidikan di negara ini?

Merepih Ramadhan di Masjid Cheng Hoo

Merepih Ramadhan di Masjid Cheng Hoo
Menginjak pertengahan Ramadhan, para pemburu takjil masih terlihat memadati beberapa masjid di Surabaya. Tidak terkecuali masjid yang satu ini, Masjid Cheng Hoo. Masjid yang terletak di jalan Gading no 2 Surabaya ini hampir tiap sore selalu dipadati jamaah, baik yang memang sengaja berburu takjil, maupun mereka yang akan melaksanakan ibadah Ramadhan. Tua-muda, besar-kecil, semuanya duduk berjajar rapi di lapangan Masjid sambil menunggu bedug magrib.

Seni Dakwah Islami dari Pekalongan

Diawali dari sebuah majlis dzikir yang telah berdiri sejak 15 tahun yang lalu, Muhammad Shahab memulai kiprahnya untuk mempopulerkan tarian sufi menjadi sebuah pentas kesenian yang mempesona. Jika biasanya tarian sufi diiringi oleh rebana dan irama padang pasir (gambus), tarian yang dikreasikan oleh Muhammad Shahab justeru didominasi oleh budaya jawa dengan gending sebagai musik pengiringnya.

Kemerdekaan: Semangat Perubahan untuk Indonesia yang lebih Baik

Tulisan dibuat sebagai kado kemerdekaan untuk tanah air Indonesia. Dimuat dalam rubrik "Liputan Khusus" majalah GAPURA, majalah Pemerintah Kota Surabaya. Saya yakin tulisan ini dibuat dengan pemikiran yang mendalam dan dengan semangat perubahan untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Beruntung sekali pak Purnawan me-release tulisan ini pertama kali untuk saya, untuk beberapa saat saya sangat takjub dengan konsep pemukiran beliau yang visioner. Maka ijinkan saya membagikannya untuk teman-teman semuanya...Selamat menikmati... :)


Pernahkan sejenak kita menghayati dengan sepenuh hati makna teks Proklamasi yang selalu dikumandangkan setiap upacara peringatan kemerdekaan RI? Pernahkah terbayang dalam benak kita betapa beratnya perjuangan untuk menyusun dan membacakan selembar teks yang tertulis tangan itu?
Kemerdekaan itu bukan mie instan yang tinggal dijerang air panas kemudian siap saji. Kemerdekaan itu pertumpahan darah, nyawa, dan airmata. Kemerdekaan adalah hasil dari gagasan rakyat dan bangsa Indonesia yang ingin berubah ke arah yang lebih baik, yaitu perubahan dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat

Just a kinda State of Mine (Mind)

Reminding the day when I saw the rainbow beyond the horizon in your empty eyes. At last, I realized that those choices had been made and you have decided to walk away far from here. Although you’ve told me that this place and time have never been the same again but I could barely see that your thoughts would be around time after time. I would try to admit that love means letting go. And I wish I could face those following days without demanding that you will look after me. Without you.Yea… It just kind of state of mind…of mine…

Hibernasi

Terjaga aku...
Dikecup belai pagi yang menyeruak dari sela-sela jendela ruang temaramku
Ah, fajar
Selamat datang

Masih terasa sedikit kelu ketika jari-jariku menyentuh papan bertombol
Banyak rasa
Banyak harap
dan banyak cerita

Masih terekam rapi dalam partisi otakku
waktu yang terlewat dan telah jadi masa lalu
Kamu...
Adalah kamu episode yang selalu ku putar berulang-ulang
ketika aku terjaga sampai kututup mata
Sampai saat ini pun
ingin rasanya kutuliskan berlembar lembar cerita tentang senja, gerimis, dan secangkir coklat panas di beranda  rumah

Ah, kamu
aku rindu



Companioship


Kamu bertanya padaku tentang apa yang paling berharga dalam hidupku, companionship, jawabku.
Seperti malam ini, masih seperti yang lalu-lalu, tidak ada yang baru dari percakapan sederhana dalam 2x60 menit bersamamu ditemani secangkir penuh kopi panas dan setengah rindu. Seperti biasa kamu menanyakan apakah aku sehat-sehat saja, kujawab bahwa aku selalu mendapatkan kondisi terbaikku saat detik pertama aku berbicara denganmu. Selalu.

Puteri Tidur

Aku tidak ingin tidur, dan kamu tahu itu. Aku beralasan bahwa aku takut kegelapan walaupun itu kegelapan yang diciptakan dari mataku sendiri. Kemudian kamu berkata bahwa kamu akan selalu menggenggam tanganganku, berada di sisiku.

Masih tidak cukup, kubilang.

Berhitung




aku masih merasakan nafasmu membelai wajahku
kuhitung satu persatu per satu 
aku tak ingin pelajaran berhitung ini usai
aku cinta...aku suka menghitung nafasmu untuk menyelaraskan dengan nafasku
sampai kapanpun aku ingin pelajaran berhitung ini selalu ada
kamu juga kan?








Golongan Darah B (tulisan iseng)

Membaca beberapa artikel tentang golongan darah membuat saya jadi penasaran dan ketagihan untuk mempelajari seluk beluk darah. Mungkin karena banyak hal menarik yang saya temukan, misalnya saja beberapa ‘penyakit’ ternyata disebabkan karena percampuran dari dua golongan darah yang tidak se-rhesus. Selain itu, golongan darah juga dapat dipakai sebagai acuan untuk diet dan melihat kecenderungan seseorang, karakter lebih tepatnya. Well, percaya atau tidak, selama masih ilmiah nggak ada salahnya dipelajari... J

kita


Sahabat,
Ketika aku terbangun dari tidurku pagi hari tadi, aku merasa sangat letih, penat, dan jenuh bukan kepalang. Beberapa detik aku termangu dan terdiam. Tiba-tiba saja aku merasa kosong. Dan kejadian ini tidak hanya sekali dua kali tetapi sudah berkali-kali kualami. Sejujurnya aku benci mengalami situasi yang seperti ini. Apa boleh buat, aku tidak punya pilihan selain segera mandi dan berkemas meninggalkan kamarku, zona amanku.

Are You belong to Creative Class? : Sebuah Resensi


Konsep Creative Class diteliti dan kemudian dipopulerkan oleh Richard Florida dalam bukunya yang berjudul The Rise of Creative Class. Poin pertama formasi Creative Class ini dimulai dari berakhirnya masyarakat industri menuju masyarakat informasi. Perubahan struktur masyrakat ini mengakibatkan perubahan dalam upaya (struggle) yang dilakukan oleh kelompok masyarakat untuk dapat mempertahankan hidupnya (survival). Richard Florida menegaskan bahwa kreativas itu tidak dimiliki sejak lahir (inborn) tetapi diraih (achieved), maka setiap manusia dapat menjadi kreatif. Secara konseptual Florida menyebut kemampuan dalam menciptakan ide-ide baru, teknologi baru, model bisnis yang baru, bentuk-bentuk budaya baru, dan semua yang berhubungan dengan pengembangan industri yang baru disebut sebagai Creative Capital.

Teori Poskolonial


Teori Poskolonial atau  teori Pasca Kolonial merupakan respon dari penjajahan yang dilakukan oleh negara-negara Eropa terhadap negara-negara dunia ketiga, seperti Afrika dan Asia. Asumsi utama dari teori Poskolonial adalah menawarkan sebuah framework untuk menganalisa dan memahami lebih dalam tentang penindasan manusia, sama halnya dengan teori-teori yang lain: Feminism, Queer (gay and lesbian), dan Marxism (Tyson, 1999). Namun, karena Poskolonial ini timbul karena penjajahan, maka opresi (penindasan) dalam konteks ini merupakan dominasi politik dari suatu populasi tertentu.

Telecommunity dalam Network Society



Network Society adalah salah satu pendekatan yang dipopulerkan oleh seorang ahli ilmu media dan komunikasi Jan van Dijk. Dalam bukunya yang berjudul The Network Society, van Dijk menjelaskan bahwa Network Society berkembang dan terbangun sebagai bagian dari konsekuensi penggunaan jaringan internet. Dengan adanya perkembangan ICT dan penggunaannya yang sangat pesat oleh masyarakat maka terjadi perubahan pola dan desain komunikasi yang juga secara langsung merubah infrastruktur dalam masyarakat. Yang dimaksud dengan social (infra)structur dimensinya meliputi ruang, waktu, kedalaman, serta tinggi rendahnya sosial struktur. Perubahan pola dan desain komunikasi ini tidak hanya terjadi pada komunikasi interpersonal saja, tetapi juga pada ruang lingkup komunikasi massa.

antara aku dan kamu

kamu tahu itu aku, meskipun hanya bayangan yang melintas di pelupuk matamu ketika matamu sejenak terpejam. aku pun tahu itu adalah hadirmu, walaupun kunafikan dengan memandang benderang yang membutakanku...kita tahu itu...

Martabak Mie a la cipRit


Dingin-dingin gini enaknya bikin apa ya? Yang pedes, spicy, dan mengenyangkan. Pasti martabak! Kami sekeluarga sangat menyukai kudapan gurih ini. Pas ke dapur ada 2 bungkus mie instan dan beberapa butir telor, gak ada daging. Gak papa lah yang penting ada bawang merah dan bawang putih, 2 bumbu andalanku! Nie dia resep martabak mie a la cipRit:

Pancake a la cipRit


Pas pulang ke rumah, udah nyiapin rencana mau bikin pancake aneka topping. Kangeen banget makan kue yang satu ini. Karena nggak bawa kamera pocket, akirnya njepret kuenya pake kamera henpon… Walopun hasil jepretannya ancur, tapi pancake-ku rasanya legiittt… laris manis dah…
Oia, untuk bahan bikin pancakenya aku pake ukuran kira-kira…hehe…karena kalo terlalu nurutin buku resep, kuenya malah gak jadi.

Tyson, Great Gatsby, dalam Teori-teori English Literature

Critical Theory Today: User Friendly Guide adalah sebuah buku yang mengupas secara detil tentang teori-teori English Literature, mulai dari Psychoanalytic sampai dengan Postcolonial criticism. Buku setebal 484 halaman ini sangat runut dan sistematis menjelaskan masing-masing teori karena menggunakan satu contoh cerita yang sama, yaitu The Great Gatsby yang ditulis oleh Scott Fitzgerald. Dengan menggunakan satu bahan cerita, maka pembaca akan dengan mudah memahami asumsi teori sekaligus bagaimana teori tersebut diaplikasikan untuk menganalisis sebuah karya sastra.

I amsterdam, and you?


Saya sangat tertarik dengan konsep city branding yang mengangkat kota Amsterdam sebagai ikon pariwisata Belanda. I amsterdam!

Holland: Creating Value, Valuing Creativity

Banyak jalan menuju Roma, tetapi lebih banyak jalan menuju Belanda. Kalimat ini bisa sangat provokatif, tetapi memang benar adanya. Meskipun Italia dan Belanda sama-sama terletak di benua yang sama, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Secara ekonomis, biaya hidup di Belanda lebih rendah dibandingkan di Italia. Inilah salah satu pertimbangan mengapa mahasiswa Indonesia lebih memilih belajar di Belanda, selain memang Belanda lebih unggul di bidang science dan pengembangan teknologi.

"Going to School Together": Education for All


Kalau Jogja dikenal sebagai kota pelajar, maka Belanda sebagai negara pelajar sepertinya sepertinya tidak terlalu berlebihan. Dengan populasi yang mencapai 6.491.852 jiwa (per 8 Maret 2008) ini merupakan negara ‘penghasil’ kaum intelektual yang telah teruji di dunia.

ADIKSI


‘Kamu’  : Saat jalan-jalan di Bringharjo, banyak warung kopi. Jadi inget kamu.
    Apa kabar, cinta kedua?
Aku        : Cinta kedua?
‘Kamu’  : Ya, sama-sama bikin aku adiksi
Aku        : Wew!, pemulihan itu mahal… ;)
‘Kamu’  : Aku enggak mau pulih. Aku mau adiksi sampai mati ;)
Aku        : Tapi aku nggak mau jadi penyebab kamu mati L
‘Kamu’  : Pilih mana, aku mati karena kopi atau karena kamu?
Aku        : [speechless]
    Miss you lots J

Titik Koordinat

Selalu saja kamu mengeluhkanku yang selalu mempertanyakan semuanya tanpa ada ujung akhirnya
Demikian juga aku yang tak pernah mengerti cara berpikirmu yang sederhana dan beranggapan bahwa semuanya ini given, fixed.
Mana ada di dunia ini yang datang begitu saja dari sono-sononya, ujarku

Jamu kuat itu bernama: Penolakan!


Saya yakin kita cukup familiar dengan kata yang satu itu: Penolakan. Sepanjang kita hidup, pasti akan ada pengalaman mengecap bagaimana sebuah penolakan. Penolakan yang paling sederhana adalah ketika kita tidak lulus UMPTN atau SPMB, ditolak masuk Perguruan Tinggi Negeri. Atau, masihkah kita akrab bagaimana rasanya ditolak di sebuah perusahaan saat kita melamar pekerjaaan? Dan yang mungkin paling ‘menakutkan’ adalah ditolak ketika menyatakan cinta pada seseorang?

Ruang Kosong


Jam 12 kurang seperempat menjelang tengah malam. Penat, letih, tak bisa tidur, dan seluruh emosi ini bercampur jadi satu hingga mengingatkanku pada peristiwa bertahun-tahun yang lalu.
Aku mencoba memulai menulis. Kucoba untuk berkonsentrasi, berusaha sekuat tenaga untuk mengumpulkan sisa-sisa semangat untuk menyelesaikan tugas akhir yang rupanya lebih berat dari yang aku pernah bayangkan. Bukan soal materi dan permasalahan ilmiah yang harus aku pecahkan. Namun lebih karena semangat yang mulai terlepas satu persatu. Harapan…
Hmmm… akhirnya aku menyerah. Kurebahkan badanku, dan kutarik nafasku dalam-dalam.

Mawar Jingga di Suatu Sore

Tidak perlu menjadi pahlawan super untuk menyelamatkan hariku, Jadilah dirimu sendiri yang sejujur-jujurnya.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN NET GENERATION


a.       Prototype Teknologi
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi telah membawa banyak perubahan yang sangat signifikan bagi masyarakat. Yang paling mudah terlihat adalah penggunaan teknologi komunikasi, baik itu yang personal maupun yang bersifat massal. Sebagai contoh saja teknologi yang dipergunakan oleh media massa. Pada awal tahun 1960-an, prodak televisi masih menggunakan teknologi yang sangat sederhana, dan terbatas. Selain itu, televisi juga masih menjadi barang yang langka, tidak semua orang memilikinya secara personal. Contoh kedua adalah penggunaan teknologi komunikasi semacam handphone dan komputer. Pada awalnya, teknologi hanphone tidak secanggih saat ini, fitur-fiturnya pun masih sangat terbatas hanya untuk menerima dan mengirim panggilan saja, selain bentuknya yang kurang stylish, juga tidak user-friendly.

IKLAN: Komersial dan Politik ditinjau dari Sosiologi Media

Dalam masa sekarang ini, manusia memang tidak akan pernah lepas dari terpaaan informasi yang ditayanngkan oleh media. Mulai dari membuka mata sampai dengan memejamkan mata, labih dari seratus informasi yang tertangkap oleh mata, mulai dari merek sabun dan alat-alat kosmetik yang kita pakai, brand pakaian yang kita kenakan, sepatu, merk televisi, hanphone, laptop, mobil yang kita kendarai, belum lagi kalau kita melewati jalan raya, ratusan bahkan ribuan reklame terpampang hampir tidak ada space yang tersisa. Banyak media yang bermain disana, tidak hanya televisi dan media cetak saja, namun media outdoor seperti papan-papan reklame ternyata juga memberikan pengaruh yang cukup besar pada khalayak.

Tentang Visi


“Alia, sepertinya kita akan pindah lagi…”
Ujar Vita, kakak perempuanku. Direbahkannya tubuhnya di sebelahku. Aku tidak berkomentar. Kalimat itu sudah sering kudengar setiap kali kedua orang tua kami memutuskan untuk pindah.
Ayahku adalah seorang perwira TNI. Demi tugas, kami sekeluarga harus rela hidup berpindah-pindah mengikuti kemana ayah akan ditempatkan. Sedangkan ibuku hanya ibu rumah tangga biasa. Aku memiliki dua orang kakak perempuan, Vita dan Rena. Kakakku yang sulung sedang menyelesaikan pendidikan masternya di Inggris. Dia sangat pandai, kata orang dia mewarisi karakter dan sifat ayahku yang pekerja keras dan gigih. Sejak kecil Rena selalu menjadi juara kelas dan giat mengikuti berbagai macam turnamen pendidikan. Tidak heran jika ayah dan ibu sangat bangga menceritakan Rena dan pencapaian hidupnya. Kakakku yang nomor dua, Vita, meskipun otaknya tidak secemerlang Rena, ibu dan ayah sangat mendukungnya untuk jadi seorang model. Yang aku tahu, setiap hari Vita sibuk dengan perawatan tubuhnya, meng-update fesyen terbaru, serta jadwal bepergian bersama teman-temannya. Sedangkan aku? Tidak ada yang istimewa.

Termehek-mehek vs Gambaru, Part I

Pasti mengingatkan kita pada sebuah judul reality show di Trans TV kan? Entah sekarang sudah masuk episode yang berapa ribu, yang pasti acara itu masih memiliki penggemar yang sangat banyak. Yang saya ingat, pertama kali program itu tayang langsung mendapatkan rating yang cukup bagus. Saya juga tidak paham, dilihat dari apanya sehingga acara pencarian orang hilang itu mendapatkan banjiran iklan yang fantastis dan positioning yang cukup diperhitungkan dibandingkan dengan program-program yang serupa. Jika kita simak lebih dalam tentang beberapa program reality show yang ditayangkan di televisi swasta nasional kita, temanya tidak jauh-jauh beda, misalnya Bedah Rumah, Andai Aku Menjadi, Tolooong, dan banyak lagi.
Sebetulnya saya termasuk orang yang cukup picky untuk urusan menonton acara televisi. Bukannya saya tidak mencintai prodak dan tayangan lokal, namun jika disuruh memilih: Serial Grey’s Anatomi atau Serial Cinta Fitri, dengan senang hati saya akan menonton mas-mas dokter yang ganteng-ganteng daripada melihat sosok protagonis yang menangis-nangis dianiaya oleh keluarganya, atau sosok perempuan yang suka berakting sambil melotot-melotot tidak jelas.

with or without you

See the stone set in your eyes
See the thorn twist in your side
I wait for you

Sleight of hand and twist of fate
On a bed of nails she makes me wait
And I wait without you

With or without you
With or without you

Roman Jaman

Sedetik ketika kamu berlalu dari hadapanku, aku hanya tersenyum. Dalam hati aku berpikir betapa lucunya aku dan kamu. Memang tidak banyak waktu yang kita lewati bersama, namun aku dapat sangat mengerti tentang semua yang terjadi padamu ketika kamu berkata bahwa aku seolah menjadi hantu di pikiranmu. Membuatmu melayang-layang tak menjejak bumi. Mengganggumu saat menjelang tidur, atau bahkan aku hadir di mimpimu tanpa permisi dan ketika kamu terbangun, kamu akan segera memberitahuku dengan penyesalan yang amat dalam. Ah, kamu jadi sangat berlebihan kan?

Aku tersenyum, ketika ada sebuah pesan singkat di ponselku:
“Jangan lupa mimpiin aku ya, supaya nanti malam kita bisa ketemuan di langit”

Bertemu di langit? Mengapa tidak di rumahku atau di warung nasi goreng deket perempatan depan saja, kan bisa sekalian makan malam. Aku akan dengan senang hati membuatkan secangkir teh manis hangat untukmu jika kamu berdiri di depan pintuku. Tidak perlu jauh-jauh ke langit jika hanya ingin bertemu denganku. Dan, kamu juga tidak perlu membuatkanku sepasang sayap untuk terbang kesana.

Lukisan Lana


Kanvas itu telah terlukis. Lana memandanginya dalam-dalam. Entah apa yang ada di dalam benaknya saat ini. 
Jemarinya menyentuh lukisan setengah jadi itu perlahan-lahan seolah ia tengah menyentuh kembali kenangannya sekian tahun yang lalu.

Lukisan ini tidak pernah selesai. Kubasuh lagi. Kuulang lagi. Dan aku berharap warna-warna yang kulukiskan adalah sebuah harmoni.


Sebuah Permulaan dalam Ampas Kopi


Malam ini Lana memilih untuk menghabiskan malam terakhirnya di bulan November dengan hanya duduk sendiri di balkon lantai dua rumahnya. Jendela kamarnya masih sengaja ia biarkan terbuka, dan angin malam membuat gorden berwarna biru laut itu menari-nari dan memantulkan bayangan yang dramatis, tepat dibawah kakinya. Tangan kirinya masih memegang secangkir kopi yang baru selesai ia seduh beberapa menit yang lalu. Terlihat asap tipis masih mengepul malu-malu.

Jagal Amerika


Dua hari ini perut saya agak bermasalah lagi, padahal sudah puasa kopi. Asli, sudah lama sekali saya tidak bermesraan dengan sahabat kental saya yang berkulit coklat kehitaman itu. Kembali saya merasakan ada sesuatu yang bergolak di dalam lambung saya. Phewh…maybe I should take some times to clear them out :D
Masih ingat dengan poster Uncle Sam komplet dengan kalimat provokatif nya: I Want You, dengan jari telunjuk yang diarahkan pada muka kita. Poster itu amat populer saat era presiden Washington (kalo tidak salah, sich). Pemerintah Amerika saat itu membutuhkan banyak relawan dan orang muda untuk menjadi tentara. Maka lahirlah ‘maskot’ Uncle Sam sebagai trade mark nya orang Amerika.
Gamble everything for love,
if you’re a true human being.

(Rumi)

How do You Taste the Death


Sudah nonton film Jason Statham yang baru? The Mechanic. Film yang saat ini menduduki peringkat 3 Box Office, membuat saya penasaran sampai-sampai saya menontonnya 2x J. Selain sosok Statham yang cool, ada beberapa statement dia yang menarik perhatian saya. Hmm..
Ketika saya kali pertama menonton film ini, rasanya tidak beda jauh dengan film-film Hollywood lainnya yang sarat dengan adegan kekerasan, perlombaan senjata dan mobil-mobil mewah, sex, dan bisnis kotor.

Injury Time


Waktu itu saya mengikuti kelas Manajemen Media Massa yang difasilitasi oleh pak Djoko (walaupun sebenarnya beliau lebih suka dipanggil dengan Bung Djoko), seorang praktisi media dan orang penting di radio Suara Surabaya, ketika beliau menjelaskan betapa pentingnya audio-promotion, disamping visual-promotion. Kemudian saya menanyakan salah satu contoh konkret pentingnya audio-promotion. Dan beliau mencontohkan sebuah pengalaman ketika beliau belanja di sebuah hypermart, saat itu beliau hendak membeli sebuah prodak susu, sebut saja susu A, namun ketika beliau sudah hendak memasukkan susu A tersebut ke dalam kereta belanja, tiba-tiba terdengar suara yang sangat nyaring dari pengeras suara yang mencuri perhatiannya sejenak. Ternyata suara tersebut adalah suara sales promotion girl yang tengah mempromosikan sebuah prodak susu merk lain,

Seni Mendengarkan


Alkisah seorang raja yang telah berusia lanjut berniat memberikan tahtanya kepada putra mahkotanya, namun ia masih ragu apakah sang putra mahkota mampu memimpin kerajaannya. Oleh karena itu, sebelum putra mahkota dinobatkan sebagai raja, sang raja mengutus putera mahkota untuk pergi menemui seorang guru yang terkenal sangat bijak dan arif supaya putera mahkota dapat belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Maka berangkatlah putera mahkota menemui guru yang bijak tersebut.

Menghargai Proses

Gemas. Saat melihat hasil ujian akhir semester yang baru saja di-publish tadi siang. Ada beberapa mata kuliah yang nilainya sangat mengecewakan. Banyak rasa kecewa dan sedih ketika melihatnya terpampang di papan pengumuman fakultas. Sejujurnya saya bukan termasuk orang yang perfeksionis. Tetapi entahlah dalam hasil ujian ini saya merasa menjadi seseorang yang sangat demmanding. Butuh beberapa jam untuk menenangkan pikiran saya yang tidak karuan. Bagaimana tidak, dua mata kuliah dengan bobot yang besar, dan keduanya adalah persyaratan untuk menulis tesis, mendapatkan nilai yang cukup mengecewakan.

Kekuatan Tersembunyi dibalik Atom


Udara, air, pegunungan, hewan, tumbuhan, tubuh kita, kursi tempat Anda duduk, pendeknya, segala sesuatu, dari benda yang paling kecil sampai yang paling besar yang Anda lihat, sentuh, dan rasakan, terbuat dari atom. Tangan Anda maupun buku yang Anda pegang ini terbuat dari atom. Atom adalah partikel yang sedemikian kecilnya sehingga mustahil kita bisa melihat salah satu saja dari atom walaupun sudah menggunakan mikroskop yang paling kuat. Garis tengah sebuah atom tunggal adalah satu per sejuta milimeter.
Seseorang tidak mungkin melihat ukuran yang luar biasa kecil ini. Karenanya, marilah kita mencoba memahaminya dengan menggunakan contoh. Anggaplah Anda sedang memegang kunci di tangan Anda. Tidak diragukan lagi, Anda tidak mungkin melihat atom penyusun kunci ini. Agar dapat melihat atom tersebut, mari kita anggap ukuran kunci ini sama dengan ukuran bumi. Saat kunci menjadi sebesar bumi, maka setiap atom di dalam kunci adalah seukuran buah anggur, jadi barulah kita dapat melihatnya.

Belajar dari Nelayan Jepang


Orang Jepang sejak lama menyukai ikan segar. Tetapi tidak banyak ikan yang tersedia di perairan yang dekat dengan Jepang dalam beberapa dekade ini.
Jadi untuk memberi makan populasi Jepang, kapal-kapal penangkap ikan bertambah lebih besar dari sebelumnya. Semakin jauh para nelayan pergi, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membawa hasil tangkapan itu ke daratan. Jika perjalanan pulang mencapai beberapa hari, ikan tersebut tidak segar lagi. Orang Jepang tidak menyukai rasanya. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan perikanan memasang freezer di kapal mereka. Mereka akan menangkap ikan dan langsung membekukannya di laut.

drowning Under the Iron Sea


Agak telat juga kalau saya nulis resensinya. Hanya ingin sharing tentang konten dan musik di album ini saja. Eniwe, ini adalah salah satu album favorit saya, mengukuhkan kecintaan saya pada brit-pop dan musik-musik dari Irlandia. Keane, band ini pertama kali saya kenal dari MTV saat itu lagi ngetop dengan single “Somewhere Only We Know”.
Lagu-lagu di album kedua Keane ini terbilang berbeda dari musik di album sebelumnya, “Hopes and Fears”, album ini lebih variatif, lebih techno, dan liriknya lebih satir. Jika di album sebelumnya musik Keane terkesan lebih lembut, efek permainan piano Tim Rice-Oxley yang cenderung ballads. “Under The Iron Sea”,

koktail di bumi Afganistan


Afganistan! Apa yang ada dibenakmu ketika mendengar atau membaca kata itu. Sebuah negara yang saat ini sedang berjuang untuk kemerdekaan dan perdamaian. Entah perdamaian dan kemerdekaan menurut versi siapa. Ini adalah novel pertama saya yang saya baca di tahun 2011. Lumayan. Lumayan tebal, hmm.
Tidak banyak ekspektasi yang saya harapkan dari membaca sebuah karya Khaled Hosseini ini. Awalnya saya berpikir bahwa novel ini mungkin menceritakan tentang perjuangan seorang perempuan ditengah-tengah peperangan. Apa menariknya? Selintas saya teringat novel Pram “Larasati”.

Antiglobalisasi, dan Oposisi bagi Kapitalisasi


Jika kita baca dalam berbagai media, bahwa perkembangan perekonomian dunia telah banyak dikuasai oleh para negara-negara surga pajak. Krisis pangan, krisis ekonomi, krisis energi, sampai dengan krisis moral hampir-hampir menjadi permasalahan yang lazim dihadapi oleh negara negara yang ‘berkembang’. Sekarang coba tengok siapa saja negara yang hampir selalu menjadi ‘superhero’ bagi negara-negara yang sedang menghadapi krisis global. Eropa dan Amerika. Memang, jika dilihat dari sejarah dan peradaban, negara-negara di benua Amerika dan Eropa memang lebih dulu memahami konsep kapitalisme Marx dan semangat imperialisme, sehingga banyak dari mereka yang memang terkenal sebagai penjajah, Inggris misalnya. Dengan dihapuskannya penjajahan di muka bumi, bukan berarti penjajahan dengan persenjataan dan perang yang berdarah-darah juga lenyap. Dalam era saat ini, penjajahan hanya bertransformasi saja dari bentuk peperangan yang menggunakan misil dan rudal, kini menjadi sebuah perang yang lebih friendly, salah satu senjatanya adalah teknologi dan modal.

Menariknya, jika kita berbicara tentang perkembagan teknologi dan globalisasi, tentu tidak ada satu pun negara yang ingin dianggap ketinggalan teknologi. Semua bersaing untuk menjadi sebuah negara yang maju, modern, dan ‘beradab’. Salah satu para meternya adalah dengan penggunaan teknologi. Tidak bisa dipungkiri bahwa Eropa dan Amerika adalah sumber dan gudang pembaharu teknologi dan informasi, mereka telah menjadi trensetter dan mode dunia, teladan bangsa-bangsa lain untuk ukuran modern dan kecanggihan, tengok saja Microsoft dan Apple-Mac yang menjadi ikon kemodern-an penggunaan teknologi.

So, apa yang harus dipersiapkan bagi negara-negara untuk mengimbangi globalisasi teknologi. Tentu saja modal yang tidak sedikit. Malang benar bagi negara-negara dunia ketiga, seperti Indonesia yang rupanya masih belum memiliki pondasi – baik dari sisi perekonomian dan politik – yang cukup kuat untuk mengimbangi terpaan (baca: jajahan) dunia barat. Cuture lag, salah satu pengaruh negatifnya. Selain itu, jika berbicara tentang pertumbuhan perekonomian negara, Indonesia, mulai dari jaman Soeharto sampai saat ini, ternyata permasalahan utang piutang dengan para donor internasional (IMF,cs) masih menjadi urusan yang yang tak kunjung terselesaikan. Lantas bagaimana urusan utang ini bisa diakhiri?

Kegelisahan tentang permasalahan utang yang membelit negara-negara yang sedang mengalami krisis ini tidak hanya dialami oleh Indonesia saja, dan hal ini menggugah para aktivis di beberapa dunia untuk membuat sebuah pendekatan, sistem, untuk mengatasi borok yang tak kunjung sembuh ini. Para aktivis ini membentuk sebuah forum yang disebut dengan Forum Sosial Dunia (FSD) dan pekan ini akan berkumpul di Dakar, Sinegal. Tidak berlebihan jika FSD ini boleh dibilang merupakan forum untuk menandingi Forum Ekonomi Dunia yang dinilai merupakan kumpulan dari kapitalis-kapitalis di seluruh dunia. Agenda utama dari FSD adalah penghapusan utang dan pengaturan pasar komoditas pertanian.

Berangkat dari serangkaian krisis yang dialami di banyak negara di seluruh dunia, beberapa diantara para aktivis ini berpendapat bahwa sistem yang sedang diterapkan ini telah gagal membawa kesejahteraan dan hanya mengakibatkan kesenjangan yang semakin besar, dan eksploitasi sumber daya diakhirnya. Alih-alih berbicara tentang kemakmuran, para aktivis ini juga ‘sakit hati’ dengan negara-negara lintah darat yang dianggap telah mengingkari janjinya untuk menghapuskan utang negara-negara miskin, sebaliknya mereka yang semakin makmur dari pendapatan pajak mereka dari ekpansi komoditas mereka yang menggurita.

Yang saat ini masih up-to-date diperbincangkan oleh FSD adalah isu kedaulatan pangan, tujuannya adalah memberikan otoritas penuh kepada petani lokal untuk menetapkan apa yang akan mereka tanam tanpa tekanan dari perusahaan-perusahaan multinasional yang selama ini mengendalikan mereka. Forum yang pada awalnya bergerak secara grassroot ini ternyata telah mendapatkan perhatian dari berbagai pemimpin di beberapa negara di dunia. Respon ini tidak hanya diberikan oleh negara-negara sosialis-komunis di Asia saja namun juga negara-negara di Eropa dan Amerika. Lantas, apakah FSD ini merupakan bibit yang akan mengulangi perang ideologi (Kapitalis vs Sosialis) seperti yang pernah terjadi pada masa perang dingin Utara Selatan beberapa tahun silam?

And…Everythings Comes and Goes


Waktu itu saya masih semester 1 ketika melihat video klip Michelle Branch “Everywhere”. Untuk seusia saya waktu itu, Michelle Branch bisa dibilang singer-songwriter yang bagus, lagu-lagunya juga lumayan. Sampai kemudian, sahabat saya meminjami album kedua Michelle Branch “Hotel Paper”, tidak semua lagu dalam album ini saya suka. Karena menurut saya ada beberapa lagu yang ‘biasa’ saja. Tapi ketika saya mendengarkan “Breath”, “Find My Way Back”, “Hotel Paper” dan duet dengan Sheryl Crowe di “Love Me Like That” saya berpikir bahwa album ini lumayan bagus, untuk ukuran musisi semuda dia, dia memiliki karakter musik yang beda dengan musisi lainnya, misalnya Avril yang cenderung rock-punk.

Lama tidak terdengar di industri musik, saya iseng googling album terbarunya, surprise juga saya menemukan project ini. Album ini memang masih belum go-public di Indonesia, karena penasaran, saya coba download kira-kira musiknya seperti apa. “Everything Comes and Goes” ini keseluruhan berisi lima lagu yang kesemuanya bernuansa country-rock-blues. Ada kemiripan aransemen dengan lagu-lagu Sheryl Crow dan Shania Twain. Coba dengarkan “I’m Ready to Let You Go” dan “Summer Time” taste country-nya lumayan ‘dapet’. Tapi ketika mendengarkan “Sooner or Later”dan “I Want Tears” mungkin akan mengingatkan kita pada Kelly Clarkson atau Chris Daughtry yang kental sekali dengan rock-balladsnya. Album ini memang salah satu project Branch yang masih dibantu sahabatnya Jessica Harp yang sempat membentuk grup musik beraliran country, The Wreckers. Secara musikalitas, lagu-lagu di album ini cukup bagus dan aransemennya dikerjakan dengan rapi. Meskipun aliran musiknya sudah banyak berubah dari album sebelumnya yang cenderung pop-alternatif, namun Branch tidak meninggalkan sentuhan balladsnya. Salah satu single favorit saya “This Way” tetapi lagu ini tidak masuk ke dalam major album ini. Terlihat sekali bahwa musik Branch tidak terlepas dari pengaruh Alanis Morissette dan Beatles, termasuk teknik vokalnya yang semakin matang serta performancenya dalam video klip.

Hukum Mencela Agama Lain

Allah swt berfirman, "Dan janganlah kamu memaki sesembahan-sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan." (al-An'am:108).

Islam melarang kaum muslimin mencela sesembahan orang-orang kafir tanpa pengetahuan. Ketentuan ini ditujukan agar pencelaan itu tidak berakibat pencelaan balik terhadap Allah swt. Mencela kekafiran, kesyirikan, dan sesembahan-sesembahan palsu selain Allah swt adalah perkara yang hukum asalnya mubah. Akan tetapi jika pencelaan itu mengakibatkan dicelanya Allah dan kesucian kaum muslimin, maka pencelaan terhadap sesembahan-sesembahan orang-orang kafir tersebut menjadi haram dilakukan.

Berdasar ayat di atas, para 'ulama ushul menetapkan suatu kaidah, "Wasilah (perantara) menuju keharaman adalah haram". Setiap perbuatan mubah jika disangka kuat akan mengantarkan kepada keharaman, maka perbuatan itu menjadi haram.

Ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw yang termaktub dalam shahih Bukhari dan Muslim,


"Termasuk dosa besar seorang laki-laki yang mengolok dua orang tuanya." Kemudian shahabat bertanya, "Wahai Rasulullah saw, bagaimana seorang laki-laki itu bisa mengolok dua orang tuanya? Rasul menjawab, "Ia mengolok bapak seorang laki-laki, dan lelaki itu mengolok bapaknya, kemudian ia mengolok ibu lelaki itu, dan laki-laki itu balas mengolok ibunya."

Allah swt juga berfirman, "Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang yang dzalim diantara mereka, dan katakanlah, "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri." (al-'Ankabut;46)

Ibnu Jarir dan Ibnu Abiy Hatim menuturkan sebuah riwayat dari Ibnu 'Abbas ra, yang mengisahkan tentang komentar orang-orang kafir tatkala turun firman Allah swt,


"Dan janganlah kamu memaki sesembahan-sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan." (al-An'am:108). Orang-orang kafir pun berkata, "Wahai Mohammad, sungguh engkau hentikan pencelaanmu terhadap sesembahan-sesembahan kami, atau kami akan memaki sesembahanmu. Kemudian Allah melarang kaum muslimin mencela berhala-berhala mereka yang mengakibatkan mereka mencela Allah tanpa batas dan tanpa pengetahuan."

Ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap umat menyakini bahwa perbuatan, dan agamanya adalah paling baik. Mereka tidak ingin seorangpun mencela agama mereka. Mencela manusia hanyalah hak Allah. Allah tidak memberikan mencela manusia kepada Rasul. Para rasul, tidak lain kecuali menyampaikan dengan terang, dan berdakwah dengan hikmah, dan mau'idhah al-hasanah (contoh yang baik).

Namun, keterangan di atas tidak boleh ditafsirkan bahwa kita harus bermanis muka, dan bersikap nifaq (terhadap aqidah agama bathil) dan meninggalkan aktivitas menyeru kepada kebenaran. Namun, maksudnya adalah tidak "melecehkan" (sesembahan agama bathil) hingga menyebabkan terjadinya pelecehan dan penghinaan balik.

Ketika Allah swt mengutus Musa as dan Harun as kepada Fir'aun, Allah berfirman kepada keduanya,

"Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayatKu, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingatKu. Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut."(Thaha:43). Nabi Musa pun tatkala menyeru kepada raja Fir’aun, beliau as menyeru dengan perkataan yang sangat halus dan sopan, “Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu (ditimpakan) atas orang-orang yang mendustakan dan berpaling". (Thaha:48).

Islam memerintahkan kita untuk tidak mencela pemeluk keyakinan-keyakinan non Islam, walupun keyakinan mereka layak untuk mendapatkan celaan. Sebab, pencelaan yang tidak didasarkan pada pengetahuan akan memadamkan cahaya aqal dan menyalakan naluri permusuhan dalam jiwa. Selain itu, pencelaan tanpa dasar pengetahuan juga akan menutup pintu penerimaan terhadap da'wah Islam. Di sisi lain, Islam telah memerintahkan kita untuk menjelaskan kebathilan 'aqidah-'aqidah bathil, serta menunjukkan kehinaan dan keburukannya bila keyakinan itu dipeluk dan diamalkan, dengan cara yang jelas dan argumen yang kuat.

ya Allah jangan Engkau hukum kami jika kami tersalah atau kami lupa.


(disadur dari berbagai sumber)