Titik Koordinat

Selalu saja kamu mengeluhkanku yang selalu mempertanyakan semuanya tanpa ada ujung akhirnya
Demikian juga aku yang tak pernah mengerti cara berpikirmu yang sederhana dan beranggapan bahwa semuanya ini given, fixed.
Mana ada di dunia ini yang datang begitu saja dari sono-sononya, ujarku

Sedangkan kamu terus bertahan bahwa segala sesuatu ya begitulah adanya, granted, makanya kamu menuntutku untuk ‘life with that’
Eit, tunggu dulu, aku tidak mau menjadi orang yang naif yang hanya menerima segala realitas tanpa mempertanyakan terlebih dulu, apa ini, mengapa bisa jadi seperti ini
Itulah yang membuatmu geram, karena aku selalu curiga atas segala sesuatu, menerka-nerka, membolak-balik, dan bahkan memporak-porandakan keyakinanmu atas sesuatu
Kamu bilang bahwa realitas itu dapat diukur
Aku bilang bahwa realitas itu hanya bisa dijelaskan, dipahami, karena tidak ada ukuran yang pasti
Kamu berlogika bahwa kebenaran itu mutlak ada, sudah terkonstruksi
Itu mentah buatku, karena kebenaran itu ada di suatu tempat, out there, floating…
Kita seperti Derrida dan Saussure
Tidak akan pernah bisa akur
Begitulah karena kita berangkat dari perbedaan
Jelas, jangankan isi kepala, struktur syaraf saja sudah beda, mana bisa hasilnya akan sama, ujarmu
Ya ya ya… itulah yang kupahami sebagai persepsi
Dan kamu tidak mengenal persepsi
Yang kamu akrabi hanya deret ukur dan deret hitung untuk menguji apakah hipotesa itu salah dan benar
Padahal, salah dan benar hanya persepsi
Aku dan kamu, bertolak belakang, berbeda arah
Kamu ke Barat
Sedangkan aku ke Selatan
Tapi aku suka
Dan kamu iya
Kamu bilang, justru kalau berjalannya searah kita tidak bisa ketemu
Mungkin kali ini kamu benar, suatu ketika kita akan dipertemukan di suatu titik koordinat lintang sekian dan bujur sekian untuk sebuah kesepakatan bersama
Kamu juga selalu berkata, aku tidak perlu berjalan sekian mil jauhnya melampaui globe dunia untuk menemukan titik koordinat itu karena kamu tidak akan kemana-mana
Iya, aku tau titik koordinat itu tidak akan berpindah kemanapun
Karena aku dan kamu akan bersinggungan untuk tetap mencintai

"Sometimes, the last person on earth you want most, is the one you can't be without"

0 komentar: