I amsterdam, and you?


Saya sangat tertarik dengan konsep city branding yang mengangkat kota Amsterdam sebagai ikon pariwisata Belanda. I amsterdam!


Inilah salah satu pendorong mengapa Belanda menjadi salah satu ‘the must visit country’ di dunia. Konsep city branding tidak hanya memiliki implikasi di bidang kepariwisataan saja, jika dianalisa lebih dalam, kepariwisataan yang dikonsep dengan baik dan terintegrasi akan menghidupkan ‘rantai makanan’ institusi-institusi yang lainnya, misalnya perdagangan, transportasi, teknologi informasi, media dan advertising, dll. Secara otomatis hal ini juga akan berpengaruh secara langsung pada kebutuhan tenaga kerja (SDM) sebagai motor penggeraknya. Tentu dibutuhkan orang-orang yang kreatif, pekerja keras, dan berkomitmen untuk menciptakan sebuah konsep integrated city branding, sehingga mampu memberikan kontribusi ekonomis bagi negara.

Partership
Untuk mem-branding sebuah kota yang nantinya akan dijadikan ikon suatu negara, tentu membutuhkan persiapan SDM, SDA, serta infrastruktur. Selain itu kerjasama dan partnership antara pihak swasta dan pemerintah harus terjalin secara simbiosis mutualisme. Inilah kunci utama yang menjadi kekuatan Belanda dalam menciptakan sebuah konsep “I amsterdam” yang jenius. Pemerintah lokal membuat kebijakan untuk meng-clusterisasi prodak-prodak lokal, sehingga masing-masing daerah dapat menampilkan kekhasannya. Pengangkatan nilai-nilai lokal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri. Walaupun saat ini Belanda menjadi salah satu negara yang terkenal dengan kecanggihan teknologinya, namun Belanda masih mampu menghidupkan sektor pertaniannya. Hal ini dibuktikan sebagai negara nomor 3 pengekspor makanan terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan Perancis.

Liveable City
Apa cara promosi yang paling efektif? Jawabnya adalah kesempatan mengalami. Memberikan pengalaman untuk hidup di Amsterdam merupakan salah satu upaya Belanda yang paling berhasil, khususnya di bidang pendidikan. Dengan menarik banyak pelajar untuk datang ke negaranya, tentu sangat menguntungkan bagi pertumbuhan bidang pariwisata, housing, transportasi, tempat-tempat rekreasi, dll. Living-cost dan biaya kuliah tentu menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan kemana kita akan melanjutkan pendidikan. Hal ini telah diantisipasi oleh pemerintah Belanda, dengan menawarkan beberapa beasiswa mulai dari yang ‘sandwich’ sampai dengan yang full. Belanda juga menawarkan kampus dengan kualitas pendidikan yang teruji dan diakui di dunia internasional. Telah banyak ilmuwan dan pemikir terkenal lahir dari kampus-kampus di Belanda, diantaranya adalah Utrecht University dan University of Amsterdam.

Alasan lain wisatawan berkunjung ke sebuah negara atau kota adalah untuk rekreasi dan berlibur. Inilah kemudian yang dijadikan salah satu faktor mengapa kota Amsterdam dibangun sedemikian rupa sehingga wisatawan dapat betah berlama-lama disana. Liveable. Yang membedakan Amsterdam dari kota-kota lainnya adalah, Amsterdam adalah sebuah melting pot. Di jantung negara Belanda inilah bisa ditemukan banyak keragaman populasi, dan mereka hidup berdampingan secara harmonis. Walaupun Amsterdam termasuk kota yang padat penduduk, wisatawan tidak perlu khawatir dengan kebisingan dan kemacetan yang ditimbulkan. Amsterdam termasuk kota yang teratur dan rapi dalam pengaturan public area, transportasi, sampai dengan public housing. Wisatawan yang ingin tinggal dalam jangka waktu yang lama dapat menggunakan privat rental housing yang tersebar di penjuru Amsterdam. Untuk transportasi, sepeda masih cukup populer dan menjadi pilihan yang murah meriah untuk berkeliling Amsterdam di sore hari. Nothing to worry if you decided to stay in Amsterdam, or you just go visiting for a while. I amsterdam, and you?

0 komentar: