Kekuatan Bercerita dan Pendidikan dalam Era web 2.0

Ketika berbicara tentang pendidikan, secara otomatis otak kita akan mengarah kepada pendidikan formal yang ada saat ini. Setiap orang tua pasti menginginkan setiap buah hatinya memiliki kemampuan intelektualitas yang baik. Tidak sedikit dari mereka yang mengeluarkan biaya besar demi mendapatkan pendidikan yang berkualitas bagus. Semahal itukah pendidikan di negara ini?
Diinisiasi oleh beberapa kawan yang kebetulan berprofesi sebagai pendidik di salah satu universitas negeri di Surabaya, mereka menamakan inisiatif ini sebagai Indonesia Bercerita, sebuah gerakan untuk mempromosikan dan memberikan pendidikan melalui cerita (dongeng). Dalam website Indonesia Bercerita menyediakan podcast (mp3) berisi cerita-cerita yang membebaskan imajinasi anak untuk menemukan diri terbaiknya. Podcast cerita ini dapat diunduh secara gratis. Adanya podcast ini diharapkan mampu membantu penyebaran kebiasaan bercerita sebagai proses pendidikan secara formal maupun informal.
“Kemanapun tempat kita pergi akan mendengarkan orang bercerita. Orang tua bercerita pada anaknya. Para guru bercerita pada muridnya. Para ulama bercerita pada umatnya. Sampai suatu ketika datang jaman baru. Datang jaman pencerahan katanya, tapi semenjak itu kehidupan mulai berubah”
Pernyataan Bukik ini tidak lain adalah salah satu bentuk pengalaman dan pengamatan yang ia rasakan baik sebagai ayah maupun sebagai seorang pendidik. Menjadi pendidik di jaman sekarang, yang hampir semuanya mengandalkan teknologi informasi, memiliki tantangan yang tidak ringan. Baik pelajar maupun pembelajar harus sama-sama saling beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Ia juga berpendapat bahwa pendidikan di dunia formal tidak cukup memenuhi kebutuhan anak-anak. Ada banyak nilai-nilai yang masih belum mampu diberikan oleh institusi pendidikan, maka, bercerita merupakan salah satu upaya untuk  penanaman nilai-nilai tersebut. Kekuatan cerita terletak pada sifatnya yang interaktif, atraktif, optimis, imajinatif, dan kreatif. Sehingga anak-anak tidak akan merasa ‘digurui’ dan ‘diperintah’ , secara tidak sadar mereka akan menganalogikan dirinya dengan tokoh cerita yang mereka dengarkan.
Tidak banyak yang memahami, mendidik melalui cerita memiliki keunggulan dan  keuntungan yang sangat besar. Bercerita dapat dilakukan oleh siapapun, tidak harus seorang pencerita profesional. Mudah, artinya sang pencerita dapat bercerita dimanapun dan kapanpun. Murah, hanya modal ide atau konsep, serta kemauan untuk bercerita. Selain itu juga mudah tersebar luas dan dapat dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan sang penceritanya.
“Cerita dan bercerita itu menyatukan hati dan emosi mereka yang terlibat di dalamnya”
Sebagai seorang pendidik, Bukik paham benar bahwa sebuah pendidikan tidak hanya mengandalkan kemampuan intelektualitas saja. Tetapi mendidik dengan pelibatan emosi akan jauh lebih berhasil membentuk anak-anak yang kreatif dan berkarakter. Tidak lain itulah visi Indonesia Bercerita.
Gerakan Indonesia Bercerita adalah salah satu contoh perjuangan anak negari untuk bangsanya, yang peduli terhadap pekembangan generasi baru. Mereka telah berhasil mengadaptasi perkembangan teknologi informasi yang kian melenakan menjadi sebuah kreatifitas yang mampu mengangkat harga diri bangsa melalui pendidikan gratisnya. Disaat banyak institusi pendidikan berlomba menaikkan standar mutu dan kualitas pendidikannya, sejalan itu pula pendidikan menjadi komoditas bagi golongan yang berdana besar. Indonesia Bercerita hadir ditengah-tengah memberikan pencerahan dan oase bagi suramnya pendidikan moral yang kian terkikis.
“Pemenang persaingan abad-21 adalah para pencerita hebat. Mengapa? Penceritalah yang membangun kesadaran, menumbuhkan nilai dan menggerakan orang. Pencerita menampilkan suatu penawaran dalam konteks emosi yang kuat”
Cerita bukan monopoli anak kecil, bercerita adalah sebuah pendidikan yang bersifat universal. Bukik kemudian menambahkan, guru yang bercerita lebih menstimulasi pikiran dan emosi siswa untuk memahami materi pelajaran. Ulama yang bercerita lebih mampu membangun iman di hati umatnya. Orang tua yang bercerita, adalah orang tua yang terbaik.
Betapa hebatnya orang-orang muda ini, betapa kreatifnya pemuda-pemuda Indonesia ini. Surabaya seharusnya bangga memiliki kreator-kreator berbakat yang tidak hanya idealis tetapi juga memiliki semangat berbagi yang tinggi untuk sebuah perubahan positif untuk negeri. Sudahkah anda bercerita hari ini?

Indonesia Bercerita dapat diakses melalui www.indonesiabercerita.org, dan www.bukik.com

0 komentar: