Holland: Creating Value, Valuing Creativity

Banyak jalan menuju Roma, tetapi lebih banyak jalan menuju Belanda. Kalimat ini bisa sangat provokatif, tetapi memang benar adanya. Meskipun Italia dan Belanda sama-sama terletak di benua yang sama, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Secara ekonomis, biaya hidup di Belanda lebih rendah dibandingkan di Italia. Inilah salah satu pertimbangan mengapa mahasiswa Indonesia lebih memilih belajar di Belanda, selain memang Belanda lebih unggul di bidang science dan pengembangan teknologi.


Ada beberapa instrumen yang dipakai oleh Bank Dunia untuk mengetahui seberapa besar perekonomian di suatu negara, yaitu: Economy and Incentive Regime (EIR), Innovation, Education, dan Information Communication Technology (ICT). Keempat instrumen pengukuran ini disebut Knowlegde Economy Index (KEI). KEI dapat berfungsi sebagai motivator untuk pengembangan industri kreatif suatu negara yang nantinya dapat menopang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

Pertama, KEI, merupakan indikator yang berhubungan dengan kebijakan ekonomi (kebijakan tarif dan non-tarif), dan law enforcement. Keduanya saling berkaitan dalam menciptakan iklim perekonomian yang kondusif serta mendorong efektifitas perdagangan. Dalam bidang perdagangan, Belanda lah salah satu jagonya.Sebagai saudagar, Belanda memang sangat dekat dengan koloni atau kongsi dangang. Tentu tidak bisa dilepaskan dari kondisi geografis sebagai negara yang memiliki pelabuhan terstrategis di dunia. Sejak tahun 1980an pemerintah Belanda telah mengurangi peranannya dalam teknis pengelolaan dan pengembangan perekonomian. Namun, pemerintah tetap melindungi industri-industri lokal sehingga tidak kalah oleh gempuran dari prodak luar.

Kedua, Innovation yang meliputi jumlah pembelian dan penerimaan royalti, jumlah paten yang diakui, dan jumlah artikel ilmiah yang masuk ke dalam database jurnal internasional. Konsep city branding: “I amsterdam” adalah salah satu inovasi yang berhasil membawa Belanda menjadi negara yang paling banyak dikunjungi di dunia. Terbukti bahwa kreatifitas dan thinking out of the box dapat menjadi strategi ampuh untuk menaklukkan pasar global. Teknologi mutakhir yang diciptakan, tidak lantas menjadikan Belanda lupa pada kearifan lokal yang dimiliki.

Ketiga, Education yang diukur dari tingkat melek huruf penduduk, angka partisipasi sekolah menengah, dan pendidikan tinggi. Menjadi negara yang memiliki kualitas penyelenggaraan pendidikan yang baik memang sudah tidak diragukan lagi. Mulai jaman Rene Descartes sampai dengan Jan van Dijk, Belanda memang memiliki warisan intelektual yang turun temurun, ini menjadi salah satu poin penting dalam menciptakan insan-insan kreatif dan intelektual muda di masa datang.

Keempat, ICT, secara kuantitas diukur dari jumlah pengguna komputer dan internet per 1.000 penduduk. Tidak dapat dipungkiri bahwa peradaban manusia dinilai dari penggunaan dan penguasaan teknologinya. Dan Belanda lah salah satu penguasa peradaban manusia itu dengan banyak diciptakannya teknologi: transportasi dan ICT, provider vodafone, misalnya.

Dari data yang dikeluarkan oleh World Bank (2009), menunjukkan bahwa kawasan Eropa barat memiliki K-Economy yang tinggi, salah satunya adalah Belanda. Terdapat hubungan kausal bahwa semakin tinggi KEI maka semakin tinggi pendapatan negara, secara otomatis akan berdampak pada kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena itu, Belanda meskipun termasuk negara yang kecil dan ‘terhimpit’ di tengah-tengah negara besar lainnya mampu menunjukkan kualitas yang dimiliki karena memang benar-benar mengoptimalkan setiap sektor yang dimilikinya. Sekarang, dengan memiliki brand positioning yang cukup matang merupakan investasi yang sangat menguntungkan sebagai intagible advantages.

Nothing I can say: Creativity will never die :)

0 komentar: