Jagal Amerika


Dua hari ini perut saya agak bermasalah lagi, padahal sudah puasa kopi. Asli, sudah lama sekali saya tidak bermesraan dengan sahabat kental saya yang berkulit coklat kehitaman itu. Kembali saya merasakan ada sesuatu yang bergolak di dalam lambung saya. Phewh…maybe I should take some times to clear them out :D
Masih ingat dengan poster Uncle Sam komplet dengan kalimat provokatif nya: I Want You, dengan jari telunjuk yang diarahkan pada muka kita. Poster itu amat populer saat era presiden Washington (kalo tidak salah, sich). Pemerintah Amerika saat itu membutuhkan banyak relawan dan orang muda untuk menjadi tentara. Maka lahirlah ‘maskot’ Uncle Sam sebagai trade mark nya orang Amerika.

Kalau jaman sekarang, apa trade mark populer Amerika ya? Apple… Microsoft… Hollywood… Ford… Yankees
Saya pernah menulis tentang resensi film action Hollywood yang cenderung sadis untuk mengkampanyekan seni membunuh sebagai sebuah ideologi. Film-film tersebut sepertinya menampilkan sebuah kenyataan bahwa begitulah wajah Amerika yang sebenarnya. Bertebarannya agen-agen rahasia mulai dari CIA, SWAT, LAPD, FBI, sampai dengan pembunuh bayaran yang berkedok tukang bengkel alias mekanik. Tapi tetap saja bahwa intinya Amerika dan sekutunya (negara-negara Eropa yang mensupport properti-properti mahal) berwajah serupa jagal sapi atau ayam yang memenggal hewan-hewan tersebut tanpa perasaan, apalagi menyebut Bismillah terlebih dahulu. Menjadi sangat jelas kalau kita sedikit lebih dalam mengamati bagaimana Mc D atau Kentucky Fried Chicken menjadi sangat populer dan menjangkiti hampir seluruh masyarakat dunia seperti virus influenza. Makanan dan nyawa manusia menjadi sebuah bisnis yang perbedaannya sangat tipis. Jika hal ini sudah sangat jelas, lantas mengapa masih juga terjadi. Ada jawaban pragmatis: We want a burger and we don’t give a damn about the cow!
Bagi negara-negara yang masih latah dan childish seperti Indonesia, tentu menjadi sebuah kebanggan apabila menjadi konsumen komoditi Amerika seperti Nike. Bahkan untuk tempat pipis pun harus menggunakan kakus bertuliskan American Standard. Seni membunuh apa lagi yang sedang anda persiapkan, Om Sam?
Kemudian saya menengok kebelakang punggung saya, ke tandon air kloset. Ada tulisan TOTO disana. Dan saya tersenyum sendiri sembari menarik tuas guyuran air.

0 komentar: