Lagu itu mengingatkanku padamu
Kelembutan yang tak pernah terperikan
Hangat
Mendamaikan
Dalam keriuhan dunia
Aku masih mendengar bisikan meskipun hanya seringan kapas
Mengalir dalam vena dan arteri
Saat bintang dan bulan dalam sepenggalan
Ketika yang kudengar hanya nafasku sendiri
Kehadiranmu seolah nyata
Pelukanmu yakin melingkupi seluruh tubuhku
Aku hanya menatap bayangan
Seribu rindu aku menganganimu dalam kerapuhan
Puluhan mil
Engkau bertaruh nyawa, keringat, doa, dan air mata
Menunggu dalam keyakinan dan cinta
Demi seseorang yang kau harapkan kelak akan berguna
Mempersembahkan sebuah bahagia yang sederhana
Sebuah cita-cita...harapan...
Masa depan yang sedang diperjuangkan
Ibu, aku rindu...
Malam ini aku rapuh...
Aku jatuh...
Aku ingin didekapmu...
Dibelaimu...
Dan mengusap pedih hatiku...
Disini tidak ada secangkir teh hangat
Tidak juga segelas air
Hanya lagu yang melarakanku padamu
Lirik yang kuresapi tak jua meringankan dukaku
Aku berbisik
Dan berharap semoga angin segera membawa harapanku ke langit:
“Tuhan, perasaan ini begitu sempurna. Rindu ini begitu indah, karena telah Kau tunjukkan juga bagaimana kehilangan itu. Kian kupahami bahwa inilah kasih yang Kau ajarkan padaku selama ini. Kau telah karuniakan padaku malaikat-malaikat penyelamat dan penyemangat yang mengelilingi kehidupanku. Pelindung tanpa pamrih yang selalu menjagaku dengan doa dan harapan. Aku mengasihinya ya Rabb...tempatkan ibuku di tempat yang paling mulia...ijinkan aku untuk selalu melihatnya tersenyum...menghapus duka dan nestapa hatinya...dan mencium kakinya, bukan karena surga yang berada di bawahnya... tapi karena aku mencintainya...Amiiin...”
Ibuk, Fitri kangen :(
GA V, 5 November 2010
2 komentar:
klo kangen yo ndang mole...........
klo kangen yo ndang mole
Posting Komentar