menjadikan sederhana dengan kasih (part I)
Selamat Malam Sahabat...
Semoga hari ini menjadi salah satu hari terbaikmu. atau paling tidak, waktu yang terjalani adalah waktu-waktu yang tidak tersesali di kemudian hari. walaupun terkadang hati dan pikiran masih sering merasakan penolakan dan kekecewaan terhadap realitas yang ada di depan mata.
saya percaya, bahwa berkompromi adalah sebuah proses yang tidak mudah, berat di awalnya, dan ketika itu berproses, masih saja kita 'dituntut' untuk melihat sisi terang dari sebuah peristiwa.
ada kalanya kita menjadi seorang individu yang susah untuk dimengerti, seolah-olah semua orang menjadi sangat menyebalkan. dan kita pun menjadi seorang yang self-centered.
kita adalah diri kita, dan berdamailah dengan segala kekhilafan dan kegagalan. kesombongan tidak hanya untuk sebuah kesombongan dan keberhasilan. namun, yang saya pahami dari kesombongan adalah ketika kita menjadi seorang yang keras hati terhadap sesuatu yang melekat pada diri kita: kekecewaan, kegagalan, rasa malu, dan lainnya. bukankah itu hal yang berlebihan. demikian juga saya, sebagai manusia biasa tak akan terlepas dari gesekan dengan orang lain. persinggungan kepentingan, hasrat, dengki, dan sifat kemanusiaan lainnya. dan menurut saya itu sangat wajar, sahabat...
saya sempat berpikir, bahwa hidup adalah sebuah perjalanan, pengalaman mengalami. dan paling tidak apa yang saya akan dan ingin alami dapat menjadi sesuatu yang berharga, bermanfaat. paling tidak untuk diri saya pribadi. lantas apakah itu sudah cukup?
relatif, sahabat. setiap orang memiliki parameter dan batas masing-masing, hal ini terkait dari pengalaman dan pemahamannya.
saya teringat pada salah satu sahabat saya, secara keyakinan dia berbeda. namun satu hal yang saya dapatkan dari dia untuk perenuangan saya pribadi. yaitu bahasa kasih.
"Bukankah Tuhan berbicara melalui bahasa kasih, Fit?"
benar, mengapa kita tidak membuat kehidupan ini damai dengan kasih?
"Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu'min supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" (QS. 48:04)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Live Traffic Feed
Blog Archive
-
▼
2010
(43)
-
▼
November
(13)
- perpisahan yang menyedihkan.
- menjadikan sederhana dengan kasih (part I)
- sabtu, malam minggu
- the truth
- Politik Identitas dan Kesempatan LGBT dalam Politik
- Menenemukan Kembali Engkau
- Represi = sampah (?!?!)
- Baik Saja Tidak Cukup
- Lagu Ibu
- Abu Abu
- Apakah Hidup Seperti Jazz?
- kepada sebuah pengorbanan
- helaku
-
▼
November
(13)
Tags
- #QuinStory (2)
- 35mm (2)
- a la cipRit (2)
- catatan ciprit (75)
- cerita Lana (5)
- cerpen (1)
- city branding (1)
- communication (11)
- creative industries (6)
- culture and nations (3)
- curhat sore (7)
- di kampus (5)
- education (1)
- friendship (2)
- GAPURA (5)
- gender (5)
- Iris (2)
- kapitalisme (4)
- kuliner (3)
- law and media (7)
- media (17)
- music (1)
- musics (1)
- net generation (5)
- network society (5)
- new media (3)
- nihonggo (1)
- Novel (4)
- places (3)
- Quin (1)
- resensi (19)
- resep-resep (2)
- sentil (13)
- telecommunity (3)
- tentang kamu (20)
- teori sosial (14)
- Toilet Thoughts (6)
- Yogyakarta (5)
cipRitFrends
Jendela cipRitWoRLd
-
Model pengembangan ekonomi kreatif yang dikembangkan untuk Indonesia berupa bangunan yang terdiri dari komponen pondasi, 5 pilar, dan atap y...
-
Network Society adalah salah satu pendekatan yang dipopulerkan oleh seorang ahli ilmu media dan komunikasi Jan van Dijk. Dalam bukunya ya...
-
Teori Poskolonial atau teori Pasca Kolonial merupakan respon dari penjajahan yang dilakukan oleh negara-negara Eropa terhadap negara-negar...
-
Agak telat juga kalau saya nulis resensinya. Hanya ingin sharing tentang konten dan musik di album ini saja. Eniwe, ini adalah salah satu a...
-
Michael Foucault adalah seorang filsuf berkebangsaan Prancis, ia menjadi salah satu pemikir yang cukup berpengaruh pada era post-moderni. Pe...
0 komentar:
Posting Komentar