Bernostalgia dengan Backstreet Boys


Halo!
Apakabar Aprilmu? Yogyakarta mulai hujan lagi, dan unpredictable. Well yes, seperti hari ini juga. Tidak banyak aktivitas di kantor, hanya mengirimkan e-mail, mengecek beberapa pekerjaan, dan berbincang santai dengan teman sekantor. Hmm... sedari kemarin saya sedang ingin bernostalgia dengan lagu-lagu lama. Lagu-lagu tahun 90an dan awal 2000an. Salah satunya adalah Backstreet Boys (BSB). BSB, agak telat juga kalau saya suka sama boyband yang asal Amerika ini, karena dulunya saya bukan penggemar mereka.


BSB mengingatkan saya pada jaman SMU dulu, salah satu teman sekelas saya, namanya Desi sangat tergila-gila dengan boyband yang satu ini. Waktu itu saya tidak habis pikir apa spesialnya boyband itu. Memang, lagu-lagu mereka sangat crunchy dan easy listening, karena saat itu saya lebih menyukai band beneran daripada boyband. Saya menyukai musik-musik British seperti Oasis, Coldplay, U2, dan lain-lain.
Mendapati album Unbreakble ini juga tanpa sengaja, waktu itu saya sedang mendowload beberapa file film di sebuah warnet dekat kampus. Tidak ada alasan khusus mengapa saya meng-copy album ini, selain saya menyukai BSB ketika menyanyikan lagu Incomplete.
Dari awal saya mendengarkan album ini, saya langsung suka. Dibandingkan album BSB yang lain, album ke-6 ini lebih soft, easy listening, dan cocok untuk segala suasana. Hampir semua lagu di album ini saya suka. Musiknya juga lebih ballads, dan aransemennya bagus, apalagi untuk album yang dirilis tahun 2007.  Inconsolable dan Helpless When She Smiles juga menjadi 2 lagu hits. Downpour dan In Pieces juga boleh juga untuk ditambahkan ke playlist. Mendengarkan album ini rasanya puas banget, karena album ini berisi 17 lagu yang kesemuanya sayang untuk dilewatkan. Memang, untuk melihat kualitas sebuah album musik bisa dilihat dari jumlah penjualannya di seluruh dunia, seberapa lama menjadi number one di chart/ tangga lagu, air-time di radio, dan lain-lain. Tetapi, menurut saya, musik itu lebih kepada personal taste, jarang sekali saya memperdulikan potensi pasar mereka, atau respon masyarakat terhadap lagu-lagu mereka. Nyaman di telinga, pas di hati. What about yours? 

0 komentar: