SEJARAH DAN PERKEMBANGAN NET GENERATION


a.       Prototype Teknologi
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi telah membawa banyak perubahan yang sangat signifikan bagi masyarakat. Yang paling mudah terlihat adalah penggunaan teknologi komunikasi, baik itu yang personal maupun yang bersifat massal. Sebagai contoh saja teknologi yang dipergunakan oleh media massa. Pada awal tahun 1960-an, prodak televisi masih menggunakan teknologi yang sangat sederhana, dan terbatas. Selain itu, televisi juga masih menjadi barang yang langka, tidak semua orang memilikinya secara personal. Contoh kedua adalah penggunaan teknologi komunikasi semacam handphone dan komputer. Pada awalnya, teknologi hanphone tidak secanggih saat ini, fitur-fiturnya pun masih sangat terbatas hanya untuk menerima dan mengirim panggilan saja, selain bentuknya yang kurang stylish, juga tidak user-friendly.

IKLAN: Komersial dan Politik ditinjau dari Sosiologi Media

Dalam masa sekarang ini, manusia memang tidak akan pernah lepas dari terpaaan informasi yang ditayanngkan oleh media. Mulai dari membuka mata sampai dengan memejamkan mata, labih dari seratus informasi yang tertangkap oleh mata, mulai dari merek sabun dan alat-alat kosmetik yang kita pakai, brand pakaian yang kita kenakan, sepatu, merk televisi, hanphone, laptop, mobil yang kita kendarai, belum lagi kalau kita melewati jalan raya, ratusan bahkan ribuan reklame terpampang hampir tidak ada space yang tersisa. Banyak media yang bermain disana, tidak hanya televisi dan media cetak saja, namun media outdoor seperti papan-papan reklame ternyata juga memberikan pengaruh yang cukup besar pada khalayak.

Tentang Visi


“Alia, sepertinya kita akan pindah lagi…”
Ujar Vita, kakak perempuanku. Direbahkannya tubuhnya di sebelahku. Aku tidak berkomentar. Kalimat itu sudah sering kudengar setiap kali kedua orang tua kami memutuskan untuk pindah.
Ayahku adalah seorang perwira TNI. Demi tugas, kami sekeluarga harus rela hidup berpindah-pindah mengikuti kemana ayah akan ditempatkan. Sedangkan ibuku hanya ibu rumah tangga biasa. Aku memiliki dua orang kakak perempuan, Vita dan Rena. Kakakku yang sulung sedang menyelesaikan pendidikan masternya di Inggris. Dia sangat pandai, kata orang dia mewarisi karakter dan sifat ayahku yang pekerja keras dan gigih. Sejak kecil Rena selalu menjadi juara kelas dan giat mengikuti berbagai macam turnamen pendidikan. Tidak heran jika ayah dan ibu sangat bangga menceritakan Rena dan pencapaian hidupnya. Kakakku yang nomor dua, Vita, meskipun otaknya tidak secemerlang Rena, ibu dan ayah sangat mendukungnya untuk jadi seorang model. Yang aku tahu, setiap hari Vita sibuk dengan perawatan tubuhnya, meng-update fesyen terbaru, serta jadwal bepergian bersama teman-temannya. Sedangkan aku? Tidak ada yang istimewa.

Termehek-mehek vs Gambaru, Part I

Pasti mengingatkan kita pada sebuah judul reality show di Trans TV kan? Entah sekarang sudah masuk episode yang berapa ribu, yang pasti acara itu masih memiliki penggemar yang sangat banyak. Yang saya ingat, pertama kali program itu tayang langsung mendapatkan rating yang cukup bagus. Saya juga tidak paham, dilihat dari apanya sehingga acara pencarian orang hilang itu mendapatkan banjiran iklan yang fantastis dan positioning yang cukup diperhitungkan dibandingkan dengan program-program yang serupa. Jika kita simak lebih dalam tentang beberapa program reality show yang ditayangkan di televisi swasta nasional kita, temanya tidak jauh-jauh beda, misalnya Bedah Rumah, Andai Aku Menjadi, Tolooong, dan banyak lagi.
Sebetulnya saya termasuk orang yang cukup picky untuk urusan menonton acara televisi. Bukannya saya tidak mencintai prodak dan tayangan lokal, namun jika disuruh memilih: Serial Grey’s Anatomi atau Serial Cinta Fitri, dengan senang hati saya akan menonton mas-mas dokter yang ganteng-ganteng daripada melihat sosok protagonis yang menangis-nangis dianiaya oleh keluarganya, atau sosok perempuan yang suka berakting sambil melotot-melotot tidak jelas.

with or without you

See the stone set in your eyes
See the thorn twist in your side
I wait for you

Sleight of hand and twist of fate
On a bed of nails she makes me wait
And I wait without you

With or without you
With or without you

Roman Jaman

Sedetik ketika kamu berlalu dari hadapanku, aku hanya tersenyum. Dalam hati aku berpikir betapa lucunya aku dan kamu. Memang tidak banyak waktu yang kita lewati bersama, namun aku dapat sangat mengerti tentang semua yang terjadi padamu ketika kamu berkata bahwa aku seolah menjadi hantu di pikiranmu. Membuatmu melayang-layang tak menjejak bumi. Mengganggumu saat menjelang tidur, atau bahkan aku hadir di mimpimu tanpa permisi dan ketika kamu terbangun, kamu akan segera memberitahuku dengan penyesalan yang amat dalam. Ah, kamu jadi sangat berlebihan kan?

Aku tersenyum, ketika ada sebuah pesan singkat di ponselku:
“Jangan lupa mimpiin aku ya, supaya nanti malam kita bisa ketemuan di langit”

Bertemu di langit? Mengapa tidak di rumahku atau di warung nasi goreng deket perempatan depan saja, kan bisa sekalian makan malam. Aku akan dengan senang hati membuatkan secangkir teh manis hangat untukmu jika kamu berdiri di depan pintuku. Tidak perlu jauh-jauh ke langit jika hanya ingin bertemu denganku. Dan, kamu juga tidak perlu membuatkanku sepasang sayap untuk terbang kesana.