hidup itu (bukan) pilihan


Hidup itu pilihan…pernyataan itu sering kali kudengar. Namun jujur, aku tidak benar-benar memahami makna filosofis di dalamnya, karena menurutku hidup itu tidak lebih dari sebuah permainan. Tidak benar-benar mutlak pilihan…
Kalau hidup itu pilihan, sejujurnya aku tidak memilih untuk menjadi manusia setengah siluman seperti ini. Kalau aku boleh memilih, mungkin alangkah lebih baik jika saja aku terlahir dengan penis di tubuhku.
Aku dijebak oleh hidup.
Aku ingat sekali, masih jelas terekam di benakku, aku pernah benar-benar memiliki hidupku sediri, dunia yang kunikmati dengan semua tokoh dan konflik yang kuciptakan sendiri. Karena memang sebenarnya aku lebih nyaman dengan diriku, image yang melekat pada tubuhku.
Tapi ternyata hidup memang penuh intrik, licik dan palsu. Kalau kebanyakan manusia dituntut untuk belajar dari hidup, kalau aku sebaliknya, aku yang akan memberi pelajaran pada hidup. Bukan jumawa. Tapi aku terkondisikan. Bukan pembenaran. Tapi inilah caraku untuk bertahan.


I dedicate this writing to my beloved sista: dYa,Hei...maybe it is a fault of faulty manufacturing, huh?!? !!

3 komentar:

KOPENHAM mengatakan...

Kita hidup ini tetep sebuah pilihan apapun itu secara nggak langsung/ tanpa kita sadari ,kita juga ikut menentukan tujuan hidup kita!

Unknown mengatakan...

iya (kadang...), hehehe...
wah komen2mu semakin lama semakin filosofis... :)

KOPENHAM mengatakan...

He..he...kan kamu gurunya !