Neraka dalam Diriku


Jengah
aku muak melihat kalian yang berteriak-teriak sinting
isi dalam perutku seakan ingin meloncat keluar untuk mencari tempat pembuangan yang lebih layak
apa yang sebenarnya terjadi di balik baju derma yang membalut jasad kalian?
pengabdian?
dedikasi?
pelayan umat?
naif!
berceloteh tentang kasih sayang dan pelayanan dengan bibir bergincu pundi-pundi
itu karena kalian tidak pernah terpikir bagaimana menggantung kaki, dan berjalan dengan kepala
bunda...
aku menangis
mengais sepotong harap semu yang tak pernah nyata
sampai kapanpun
ijinkan aku muntah sayang
mengeluarkan repihan-repihan yang bukan hakku

keseimbangan,
melihat mereka tersenyum dan tidak lagi tidur berairmata
berdamai
tidak lagi berkeluh akan apa yang bisa dimakan esok hari
aku tidak ingin melihat neraka dalam diriku

0 komentar: