Kemarin dan Hari Ini


Kemarin dan hari ini masih sama saja
Pengap, kuhirup perlahan
Haru kurasa masih meliputi seluruh rongga tenggorokanku
Perih, rasa yang tidak pernah asing menggayuti langit-langit hati

Sudahlah
Kemarin tidak benar-benar berlalu
Mengangani dirimu setengah rindu
dalam harap, senja, dan kecewa
Aku bosan
Sudah benar-benar setengah mati
Dengan otakku yang terus berputar-putar hampir gila

Hari ini
Aku melihat pelangi
Rapuh dan berairmata
Hujan semalam ternyata tidak mempu menghapus sisa pedih harunya
Lelah ia bersinar
Jingga yang tak lagi tampak cemerlang
Hanyut dalam jiwanya yang telah sekarat
Menanti fajar yang tak pernah datang


Life is never definitely choices

0 komentar: