dekap aku saat gerimis tiba


tik... tak... tik... tak....

masih kurasakan tanganmu menyentuh wajahku
dan masih kuingat nafasmu membelaiku dalam diam
hangat
mengalirkan keteduhan
kedamaian yang belum pernah kurasakan sebelumnya

aku aman dalam tatapmu
aku diam dalam dekapmu saat gerimis tiba
sore ini

tiada tuntutan lain selain hasrat berada di dekatmu
menemaniku menjemput senja, memotret hujan, dan mencium pelangi
tiada doa terkhusyuk yang kupanjatkan selain selalu ada dalam pandanganmu
menjadi yang terindah

sunyi dan detakan waktu
serasa lekang dalam setiap tetesan air langit yang membasuh mesra
aku dan kamu telah merapat, memagut setiap sunyi dan kegelapan
menjalin dan menyatu haru

dekap aku saat gerimis tiba
karena aku dahaga
lindungi aku saat badai dan halilintar tak bersahabat
karena aku tak ingin sekarat
cium aku saat di dunia ini tak lagi ada cinta
aku ingin kamu ada



Grahapena dan Gerimis di sore hari menjelang pulang
Como vai, querido?

0 komentar: