Aku : “menyenangkan ya jika bisa berbagi”
Kamu : “mengapa?”
Aku : “bahagia itu baru terasa jika dinikmati bersama”
Kamu : “dan kesedihan pun akan selalu indah jika kita bersyukur, dan itu ajaib”
Aku : “dan keajaiban itu adalah kamu, itu yang selalu kusyukuri”